"Nanti sehabis ujian aku akan langsung menjemput Upik, Bu."
Baca Juga: Hidden Gems UBUD, Warung Murah dengan Air Terjun di Depan Mata!
"Ya, benar."
"Sore aku akan mengantar kue ke warung. Ibu tenang saja, semua pasti beres."
Murni tak bisa menjawab lagi, berdiri menatap keheranan pintu kamar mandi. Beberapa saat kemudian Samudra keluar dengan wajah segar.
"Ibu, doakan aku agar bisa menjadi anak yang shaleh dan bertanggung jawab, ya."
Murni hanya mengangguk, ragu-ragu memandangi putranya bersiap. Tak lama kemudian Samudra mengambil sajadah, lalu mencium tangannya.
"Aku akan ke surau dulu, Bu."
Samudra kembali mencium tangan ibunya, lalu keluar dari kamar sambil bersenandung kecil. Murni terkesima memandangi putranya berlalu. Sedetik kemudian, senyum bahagia terkembang dari bibirnya yang keriput dan pucat. Kepala Samudra melongok di pintu.
"Bu, mulai besok tolong ingatkan aku untuk selalu memasang jam beker agar aku tidak bangun kesiangan lagi dan menyusahkan Ibu."
Artikel Terkait
Cerpen: Lelaki di Balik Layar 1
Cerpen: Lelaki di Balik Layar 2
Cerpen: Lelaki di Balik Layar 3
Cerbung: Cicak Jatuh di Halaman
Cerbung: Cicak Merayap di Dinding
Cerbung: Samudra di Lautan Malas