“Kanda tak pernah mengetuknya,” jawab Ratih pelan.
“Sekarang aku tidak ingin mengetuk pintu itu lagi, tapi memasukinya dan memanggil gadis yang tak mau membukanya untukku. Akan kupaksa dia menutup pintu itu agar tak ada yang memasuki rumah kaca itu dan aku dapat berdiam di sana bersamamu.”
Bersambung…
Jika menurut pembaca kisah ini menarik untuk dibaca teman, mohon bersedia men-share link cerita ini ya, terima kasih.
Artikel Terkait
Novel: Kopi Sore dan Timbunan Cinta Bagian Satu
Novel: Kopi Sore dan Timbunan Cinta Bagian Dua
Novel: Kopi Sore dan Timbunan Cinta Bagian Empat
Novel: Kopi Sore dan Timbunan Cinta Lima, Rumah Kaca